JADILAH ROTAN
_
Memasuki tahun yang
baru, tentu kita memiliki harapan dan target yang harus diwujudkan di tahun
ini. Baik itu target pribadi ataupun target dalam pekerjaan. Yang namanya
target, tentu akan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Jika kita mampu
memenuhi target yang lebih tinggi, maka hidup kita akan bertumbuh dan kita
menjadi pribadi yang lebih baik.
Bagaimana sikap kita dalam memenuhi target yang selalu meningkat ? Salah satunya adalah membuat diri kita seperti ROTAN. Rotan adalah tanaman yang kuat, ulet, fleksibel, dan bisa menjadi apapun yang berguna bagi manusia.
Kita tahu bahwa rotan dapat dibengkokkan tapi tidak patah. Sehingga kita bisa membuat kursi dari rotan, meja dari rotan, hiasan dari rotan, dan bahkan bisa menjadi alat untuk menghukum. Sebagian dari kita tentu masih ingat masa kecil kita dulu ketika springbed belum sejamak sekarang, kita masih menggunakan kasur dari kapuk. Untuk menghilangkan debu dan kutu di kasur, secara rutin pasti kasur akan dijemur dan digebuk menggunakan alat gebuk dari rotan. Rotan itu juga kadang digunakan untuk menghukum anak yang nakal. Dipukul dengan rotan memang lumayan sakit. Bahkan kadang membekas.
Rotan tumbuh di daerah yang jauh dari kota, yaitu di hutan. Rotan mentah ini harus diolah dulu, dibersihkan dan disortir sesuai tujuan penggunaannya nanti. Rotan yang sudah terpilih, bersih, dan siap menjadi barang yang lebih berguna memiliki harga yang mahal. Apalagi jika sudah berubah bentuk menjadi barang yang bermanfaat, pasti akan lebih mahal lagi.
Orang rela membeli rotan yang sudah bertransformasi menjadi meja atau kursi atau yang lainnya karena kekuatannya, manfaatnya, dan artistiknya. Rotan dari hutan bisa menjadi barang berharga karena melalui proses. Selain itu juga karena dia memiliki sifat ulet dan fleksibel. Dibentuk menjadi apapun dia bisa.
Apakah anda termasuk manusia ‘Rotan’ ? Sudahkah melalui proses pengolahan ? Pembersihan ? Pembentukan ? Uletkah anda? Fleksibelkan anda ?
Manusia berproses dan bertumbuh sejak kecil. Proses ‘pengolahan’ akan efektif jika tahu bakat yang dimiliki dan mengembangkan bakat tersebut sesuai dengan passion masing-masing. Pembersihan perlu juga dilakukan melalui saringan value yang berlaku universal. Bekerja dengan jujur, amanah, ikhlas, dan tetap berjalan di jalan yang benar. Itulah proses pembersihan.
Kalau rotan dibentuk dengan panas dan tenaga, manusia ditempa melalui hambatan, kesulitan, tekanan, godaan, dan konflik. Manusia pesimis menganggapnya masalah, tapi manusia yang optimis menganggapnya sebagai tantangan. Tantangan ini harus dijawab dengan keuletan. Harus mampu menahan godaan, mengalahkan hambatan, mengatasi kesulitan, menahan tekanan dan menyelesaikan konflik. Untuk itulah kita perlu fleksibel. Bisa kuat menahan beban tanpa harus berubah menjadi keras dan mampu bersabar tanpa harus menjadi lembek. Fleksibel dalam menghadapi siapapun dan apapun.
Jika kita sudah mampu seperti rotan yang berubah dari tanaman di hutan menjadi barang bernilai tinggi, maka kita akan mampu menjadi manusia yang bernilai dan mulia.
Siapkah menjadi rotan ?
Bagaimana sikap kita dalam memenuhi target yang selalu meningkat ? Salah satunya adalah membuat diri kita seperti ROTAN. Rotan adalah tanaman yang kuat, ulet, fleksibel, dan bisa menjadi apapun yang berguna bagi manusia.
Kita tahu bahwa rotan dapat dibengkokkan tapi tidak patah. Sehingga kita bisa membuat kursi dari rotan, meja dari rotan, hiasan dari rotan, dan bahkan bisa menjadi alat untuk menghukum. Sebagian dari kita tentu masih ingat masa kecil kita dulu ketika springbed belum sejamak sekarang, kita masih menggunakan kasur dari kapuk. Untuk menghilangkan debu dan kutu di kasur, secara rutin pasti kasur akan dijemur dan digebuk menggunakan alat gebuk dari rotan. Rotan itu juga kadang digunakan untuk menghukum anak yang nakal. Dipukul dengan rotan memang lumayan sakit. Bahkan kadang membekas.
Rotan tumbuh di daerah yang jauh dari kota, yaitu di hutan. Rotan mentah ini harus diolah dulu, dibersihkan dan disortir sesuai tujuan penggunaannya nanti. Rotan yang sudah terpilih, bersih, dan siap menjadi barang yang lebih berguna memiliki harga yang mahal. Apalagi jika sudah berubah bentuk menjadi barang yang bermanfaat, pasti akan lebih mahal lagi.
Orang rela membeli rotan yang sudah bertransformasi menjadi meja atau kursi atau yang lainnya karena kekuatannya, manfaatnya, dan artistiknya. Rotan dari hutan bisa menjadi barang berharga karena melalui proses. Selain itu juga karena dia memiliki sifat ulet dan fleksibel. Dibentuk menjadi apapun dia bisa.
Apakah anda termasuk manusia ‘Rotan’ ? Sudahkah melalui proses pengolahan ? Pembersihan ? Pembentukan ? Uletkah anda? Fleksibelkan anda ?
Manusia berproses dan bertumbuh sejak kecil. Proses ‘pengolahan’ akan efektif jika tahu bakat yang dimiliki dan mengembangkan bakat tersebut sesuai dengan passion masing-masing. Pembersihan perlu juga dilakukan melalui saringan value yang berlaku universal. Bekerja dengan jujur, amanah, ikhlas, dan tetap berjalan di jalan yang benar. Itulah proses pembersihan.
Kalau rotan dibentuk dengan panas dan tenaga, manusia ditempa melalui hambatan, kesulitan, tekanan, godaan, dan konflik. Manusia pesimis menganggapnya masalah, tapi manusia yang optimis menganggapnya sebagai tantangan. Tantangan ini harus dijawab dengan keuletan. Harus mampu menahan godaan, mengalahkan hambatan, mengatasi kesulitan, menahan tekanan dan menyelesaikan konflik. Untuk itulah kita perlu fleksibel. Bisa kuat menahan beban tanpa harus berubah menjadi keras dan mampu bersabar tanpa harus menjadi lembek. Fleksibel dalam menghadapi siapapun dan apapun.
Jika kita sudah mampu seperti rotan yang berubah dari tanaman di hutan menjadi barang bernilai tinggi, maka kita akan mampu menjadi manusia yang bernilai dan mulia.
Siapkah menjadi rotan ?
MANUSIA REPTIL
_
Tentu kita sudah sangat familiar dengan istilah hewan reptil. Yang
termasuk hewan reptilia diantaranya buaya, ular, dan kura-kura. Mereka hidup
dengan menggunakan instingnya yang masih liar. Mayoritas dari mereka bertahan
hidup dengan mengandalkan kekuatan yang dimilikinya. Mereka tidak memiliki
kemampuan untuk berpikir dan bertindak cerdik seperti misalnya species monyet
atau kera.
Hal ini dipengaruhi oleh otak hewan reptil yang hanya memiliki otak reptil yang tidak mampu melakukan olah pikiran. Otak reptil ini hanya mampu mengolah kemampuan untuk survive.
Bagaimana dengan manusia? Ternyata otak manusia yang hanya berbobot sekitar 1,5 kg dan terdiri dari sekitar 1 trilyun sel otak memiliki struktur otak yang lebih rumit dari otak hewan. Itu sudah pasti, karena manusia nyata-nyata memiliki kemampuan dan kecerdasan jauh diatas hewan.
Di dalam otak manusia terdapat Neokorteks yang memungkinkan manusia menjadi berbudaya, memiliki kasih sayang, mampu melakukan inovasi dan penemuan-penemuan penting. Neokorteks adalah tempat pikiran. Apa yang ditangkap panca indera akan dikumpulkan, diolah dan dipahami di bagian ini.
Tetapi otak manusia juga memiliki otak primitif yang ternyata mirip dengan otak reptil. Pada keadaan kalut, cemas, atau marah, fungsi neokorteks dapat tereliminasi dan digantikan oleh fungsi otak primitif. Sehingga tidak heran jika seseorang sedang dalam emosi negatif dan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri akan cenderung melakukan hal-hal yang membahayakan orang lain. Misalnya, ketika dalam amarah luar biasa seseorang dapat melukai – bahkan membunuh- orang lain. Dia baru sadar bahwa perbuatannya merugikan orang lain dan kemudian menyesalinya pasti setelah emosinya turun atau ketika fungsi neokorteks nya kembali bekerja.
Jadi, kuasai diri dan emosi kita, jangan sampai kita tertutupi oleh amarah yang luar biasa yang memberi peluang otak primitif menguasai otak kita. Karena pasti kita tidak mau ‘berubah’ menjadi manusia yang berperilaku seperti hewan reptil… atau menjadi Manusia Reptil.
Setuju ?
Hal ini dipengaruhi oleh otak hewan reptil yang hanya memiliki otak reptil yang tidak mampu melakukan olah pikiran. Otak reptil ini hanya mampu mengolah kemampuan untuk survive.
Bagaimana dengan manusia? Ternyata otak manusia yang hanya berbobot sekitar 1,5 kg dan terdiri dari sekitar 1 trilyun sel otak memiliki struktur otak yang lebih rumit dari otak hewan. Itu sudah pasti, karena manusia nyata-nyata memiliki kemampuan dan kecerdasan jauh diatas hewan.
Di dalam otak manusia terdapat Neokorteks yang memungkinkan manusia menjadi berbudaya, memiliki kasih sayang, mampu melakukan inovasi dan penemuan-penemuan penting. Neokorteks adalah tempat pikiran. Apa yang ditangkap panca indera akan dikumpulkan, diolah dan dipahami di bagian ini.
Tetapi otak manusia juga memiliki otak primitif yang ternyata mirip dengan otak reptil. Pada keadaan kalut, cemas, atau marah, fungsi neokorteks dapat tereliminasi dan digantikan oleh fungsi otak primitif. Sehingga tidak heran jika seseorang sedang dalam emosi negatif dan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri akan cenderung melakukan hal-hal yang membahayakan orang lain. Misalnya, ketika dalam amarah luar biasa seseorang dapat melukai – bahkan membunuh- orang lain. Dia baru sadar bahwa perbuatannya merugikan orang lain dan kemudian menyesalinya pasti setelah emosinya turun atau ketika fungsi neokorteks nya kembali bekerja.
Jadi, kuasai diri dan emosi kita, jangan sampai kita tertutupi oleh amarah yang luar biasa yang memberi peluang otak primitif menguasai otak kita. Karena pasti kita tidak mau ‘berubah’ menjadi manusia yang berperilaku seperti hewan reptil… atau menjadi Manusia Reptil.
Setuju ?
POHON KERING
_Hampir setiap hari
ketika berangkat kerja, saya melewati satu jalan tembus yang dapat menghemat
waktu sekitar 15 menit dibandingkan jika melewati jalan umum. Jalan tembus ini
melewati satu areal tanah bekas tambak yang sudah tidak difungsikan lagi. Kondisi jalan memang tidak selalu mulus, ada
beberapa tempat yang sudah berlubang. Pohon dan rumput tumbuh subur didaerah
tersebut, dan bahkan cenderung lebat karena tidak ada yang merawat. Tapi ada
satu pohon yang menarik perhatian saya. Diantara rimbunnya rumput dan air yang
melimpah, pohon tersebut terlihat kering. Tidak ada daun, ranting dan cabang
pun tampak kering. Sangat kontras dengan keadaan sekitarnya yang sangat hijau.
Apalagi saat ini puncak dari musim hujan, suatu kondisi yang seharusnya tidak
membuat pohon ini kering dan kehilangan daun-daun hijaunya.
Setiap kali melewati pohon tersebut, pikiran saya selalu bermain-main. Apakah memang ini satu simbol dari alam yang menunjukkan bahwa ditengah berlimpah ruahnya air, diantara suburnya tanaman lain terdapat satu kehidupan yang terancam. Yang berusaha untuk bertahan hidup. Mengapa pohon ini tidak menggunakan air yang ada di sekitarnya ? Mengapa tanaman yang lain bisa hidup subur sedangkan dia tidak ? Apakah memang pohon ini tidak mau menggunakan pemberian alam yang berlimpah disekitarnya ?
Kadang kita melihat ‘pohon’ tersebut dalam lingkungan sekitar kita. Ketika disekitar kita banyak hal-hal yang dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan kita, kadang kita tidak melakukan hal itu. Mungkin kita terlalu sombong untuk mengerjakannya. Kita memiliki keahlian yang dapat kita gunakan untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul, tetapi kembali lagi ego kita terlalu tinggi untuk mengakui bahwa kita sedang membutuhkan.
Setiap manusia diciptakan dengan talenta masing-masing. Ada yang mampu memanfaatkan talenta tersebut, ada yang hanya mampu memiliki tanpa mengasahnya, bahkan ada yang merasa tidak memiliki talenta untuk dikembangkan. Setiap individu memiliki jiwa survival dalam menghadapi hidup. Tinggal bagaimana kita menyakapi dan menjalani kehidupan ini dengan bijak.
Kehidupan yang kita jalani sekarang tidak lepas dari perjalanan hidup yang pernah kita lewati. Apa yang telah kita lakukan pasti berpengaruh terhadap apa yang kita alami sekarang.
Apakah anda merasa seperti pohon kering tadi ? Merasa tidak puas dengan segala yang ada saat ini ? Perasaan puas dan cukup sejatinya dapat diatur oleh diri kita sendiri. Jika kita merasa bahwa yang kita miliki saat ini adalah anugrah dan berkah dari Yang Kuasa dan jika kita melihat banyak orang yang tidak dapat memiliki apa yang kita miliki saat ini, perasaan puas akan muncul. Tumbuhkan rasa syukur dalam hati kita. Setiap hari kita dapat menghirup segarnya udara pagi dan dapat bercanda dengan anak tercinta, hal adalah rahmat dan berkah yang tak ternilai harganya.
Mungkin pohon itu tidak mensyukuri pemberian alam yang ada di sekitarnya sehingga tidak mau menggunakan untuk mengidupi dirinya. Atau mungkin pohon ini cukup sombong dan berusaha menunjukkan bahwa dia bisa hidup tanpa bantuan lingkungan sekitar. Bagaimana dengan anda ?
Setiap kali melewati pohon tersebut, pikiran saya selalu bermain-main. Apakah memang ini satu simbol dari alam yang menunjukkan bahwa ditengah berlimpah ruahnya air, diantara suburnya tanaman lain terdapat satu kehidupan yang terancam. Yang berusaha untuk bertahan hidup. Mengapa pohon ini tidak menggunakan air yang ada di sekitarnya ? Mengapa tanaman yang lain bisa hidup subur sedangkan dia tidak ? Apakah memang pohon ini tidak mau menggunakan pemberian alam yang berlimpah disekitarnya ?
Kadang kita melihat ‘pohon’ tersebut dalam lingkungan sekitar kita. Ketika disekitar kita banyak hal-hal yang dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan kita, kadang kita tidak melakukan hal itu. Mungkin kita terlalu sombong untuk mengerjakannya. Kita memiliki keahlian yang dapat kita gunakan untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul, tetapi kembali lagi ego kita terlalu tinggi untuk mengakui bahwa kita sedang membutuhkan.
Setiap manusia diciptakan dengan talenta masing-masing. Ada yang mampu memanfaatkan talenta tersebut, ada yang hanya mampu memiliki tanpa mengasahnya, bahkan ada yang merasa tidak memiliki talenta untuk dikembangkan. Setiap individu memiliki jiwa survival dalam menghadapi hidup. Tinggal bagaimana kita menyakapi dan menjalani kehidupan ini dengan bijak.
Kehidupan yang kita jalani sekarang tidak lepas dari perjalanan hidup yang pernah kita lewati. Apa yang telah kita lakukan pasti berpengaruh terhadap apa yang kita alami sekarang.
Apakah anda merasa seperti pohon kering tadi ? Merasa tidak puas dengan segala yang ada saat ini ? Perasaan puas dan cukup sejatinya dapat diatur oleh diri kita sendiri. Jika kita merasa bahwa yang kita miliki saat ini adalah anugrah dan berkah dari Yang Kuasa dan jika kita melihat banyak orang yang tidak dapat memiliki apa yang kita miliki saat ini, perasaan puas akan muncul. Tumbuhkan rasa syukur dalam hati kita. Setiap hari kita dapat menghirup segarnya udara pagi dan dapat bercanda dengan anak tercinta, hal adalah rahmat dan berkah yang tak ternilai harganya.
Mungkin pohon itu tidak mensyukuri pemberian alam yang ada di sekitarnya sehingga tidak mau menggunakan untuk mengidupi dirinya. Atau mungkin pohon ini cukup sombong dan berusaha menunjukkan bahwa dia bisa hidup tanpa bantuan lingkungan sekitar. Bagaimana dengan anda ?
BRANDING
_
“Tadi pagi ketika mau mandi dan menggosok gigi,
ternyata PEPSODENT dan LUXnya habis sehingga terpaksa beli dulu di warung
sebelah naik POLYGON karena HONDAnya rusak. Sekalian beli SUNSILK dan AQUA
gallon… Setelah selesai mandi dan sarapan kemudian berangkat kerja naik
INNOVA. Di tengah jalan NOKIAnya berbunyi dan ternyata pagi ini harus ke
MANDIRI dulu untuk mengambil uang…”
Tidak terasa kita sering menyebut nama merek untuk mewakili sebuah produk. Hal ini terjadi karena Brand dari produk tersebut sudah kuat dan menancap di pikiran konsumen. Apa yang ada di kepala kita jika kita diminta menyebutkan air minum dalam kemasan ? mayoritas pasti akan menjawab AQUA.. meskipun banyak merek yang beredar, sebut saja CHEERS, CLUB, CLEO, VIT, dll… atau ketika kita akan membeli sepeda kayuh yang berkualitas pasti kita teringat POLYGON..
Branding sangat penting dalam pemasaran. Brand yang melekat dan teringat pertama kali yang akan di beli. Ketika ada penawaran dari produk sejenis yang lebih menarik, mereka akan membandingkan dan melihat keunggulan dan keuntungan yang didapat dari produk baru tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Brand yang kuat akan sulit dikalahkan oleh brand yang ‘biasa-biasa’ saja.
Bagaimana caranya agar Brand kita dapat mencapai posisi puncak dalam benak calon pembeli atau pengguna produk kita ? Beberapa langkah strategis berikut dapat meningkatkan ‘kedudukan’ Brand anda dari brand yang tidak dikenal menjadi brand utama dalam pilihan konsumen.
Langkah 1 : Brand anda harus menunjuk pada jenis produk tertentu
Jika bergerak di perbankan mikro dan focus dalam pemberian kredit kepada UMKM, maka Brand anda harus menggambarkan produk dan jasa keuangan anda. Untuk itu perlu diperkenalkan kepada calon nasabah dengan beberapa cara berikut :
ü Buat Brand anda berbeda dan mudah diingat
ü Ciptakan slogan, motto, dan logo yang menggambarkan produk anda
ü Publikasikan dengan memasukkan iklan pada media cetak, radio, penyebaran brosur, spanduk, banner, dan media lainnya.
ü Ikut sebagai sponsor dalam kegiatan yang mengundang massa banyak.
Langkah 2 : Brand anda harus dapat menghubungkan perasaan, ingatan dan kesan atas produk anda
Dengan pelayanan yang bagus dan cepat, nasabah akan memiliki kesan positif atas produk dan jasa yang anda berikan. Sehingga ketika menyebut brand anda, sudah langsung diasosiasikan dengan pelayanan bagus dan cepat. Perbaikan kualitas pelayanan harus terus ditingkat dan konsisten
Langkah 3 : Menancapkan persepsi bahwa kualitas produk anda lebih baik dari kompetitor
Dengan kualitas produk dan pelayanan yang terus meningkat, nasabah akan terkesan dan memilih Brand anda sebagai pilihan utama dibandingkan dengan brand lain. Untuk itu kinerja dan kehandalan produk harus terus dijaga
Langkah 4 : Menciptakan nilai yang sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga terbentuk loyalitas
Dengan memberikan pelayanan yang melampaui harapan nasabah dan menciptakan nilai-nilai yang sesuai dengan keinginan nasabah maka akan tercipta loyalitas nasabah terhadap suatu produk.
Dengan Brand yang kuat menancap dalam benak nasabah dan sesuai dengan persepsi mereka didukung nilai positif dari produk anda, maka loyalitas nasabah akan semakin memperkuat posisi Brand anda dalam persaingan.
Tidak terasa kita sering menyebut nama merek untuk mewakili sebuah produk. Hal ini terjadi karena Brand dari produk tersebut sudah kuat dan menancap di pikiran konsumen. Apa yang ada di kepala kita jika kita diminta menyebutkan air minum dalam kemasan ? mayoritas pasti akan menjawab AQUA.. meskipun banyak merek yang beredar, sebut saja CHEERS, CLUB, CLEO, VIT, dll… atau ketika kita akan membeli sepeda kayuh yang berkualitas pasti kita teringat POLYGON..
Branding sangat penting dalam pemasaran. Brand yang melekat dan teringat pertama kali yang akan di beli. Ketika ada penawaran dari produk sejenis yang lebih menarik, mereka akan membandingkan dan melihat keunggulan dan keuntungan yang didapat dari produk baru tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Brand yang kuat akan sulit dikalahkan oleh brand yang ‘biasa-biasa’ saja.
Bagaimana caranya agar Brand kita dapat mencapai posisi puncak dalam benak calon pembeli atau pengguna produk kita ? Beberapa langkah strategis berikut dapat meningkatkan ‘kedudukan’ Brand anda dari brand yang tidak dikenal menjadi brand utama dalam pilihan konsumen.
Langkah 1 : Brand anda harus menunjuk pada jenis produk tertentu
Jika bergerak di perbankan mikro dan focus dalam pemberian kredit kepada UMKM, maka Brand anda harus menggambarkan produk dan jasa keuangan anda. Untuk itu perlu diperkenalkan kepada calon nasabah dengan beberapa cara berikut :
ü Buat Brand anda berbeda dan mudah diingat
ü Ciptakan slogan, motto, dan logo yang menggambarkan produk anda
ü Publikasikan dengan memasukkan iklan pada media cetak, radio, penyebaran brosur, spanduk, banner, dan media lainnya.
ü Ikut sebagai sponsor dalam kegiatan yang mengundang massa banyak.
Langkah 2 : Brand anda harus dapat menghubungkan perasaan, ingatan dan kesan atas produk anda
Dengan pelayanan yang bagus dan cepat, nasabah akan memiliki kesan positif atas produk dan jasa yang anda berikan. Sehingga ketika menyebut brand anda, sudah langsung diasosiasikan dengan pelayanan bagus dan cepat. Perbaikan kualitas pelayanan harus terus ditingkat dan konsisten
Langkah 3 : Menancapkan persepsi bahwa kualitas produk anda lebih baik dari kompetitor
Dengan kualitas produk dan pelayanan yang terus meningkat, nasabah akan terkesan dan memilih Brand anda sebagai pilihan utama dibandingkan dengan brand lain. Untuk itu kinerja dan kehandalan produk harus terus dijaga
Langkah 4 : Menciptakan nilai yang sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga terbentuk loyalitas
Dengan memberikan pelayanan yang melampaui harapan nasabah dan menciptakan nilai-nilai yang sesuai dengan keinginan nasabah maka akan tercipta loyalitas nasabah terhadap suatu produk.
Dengan Brand yang kuat menancap dalam benak nasabah dan sesuai dengan persepsi mereka didukung nilai positif dari produk anda, maka loyalitas nasabah akan semakin memperkuat posisi Brand anda dalam persaingan.